Peradaban
di Masa Khulafa’urrasyidin
Sejarah membuktikan bahwa setiap
masa pemerintahan yang berkuasa tentulah menghasilkan suatu budaya dan
peradaban, dan hal tersbut sangat tergantung pada idiologi yang dianut oleh
pemerintahan tersebut, dominasi pemerintahan pada sebuah kepemimpinan yang
dipimpinnya akan memberikan hegemoni pada budaya dan peradaban bangsa yang
dipimpinya, karena secara tidak langsung ideologi yang ditanamkan oleh para
penguasa akan menjadi pemikiran bersama dan dari pemikiran tersebut lahirlah
sebuah cipta, rasa, karsa atau yang biasa kita sebut dengan budaya.
Masa khulafa’urrasyidin merupakan
masa peralihan setelah meninggalnya nabi Muhammad SAW. Dimana setelah beliau
wafat kepemimpinan umat Islam dilanjutkan oleh empat sahabat beliau yang
terkenal dengan sebutan Khulafa’urrasyidin, yang berarti para pemimpin yang
memberi petunjuk, pada masa pemerintahan keempat kholifah ini pemerintahan Islam
banyak melakukan ekspansi keluar jazirah Arab, hingga wilayah kekuasaan Islam
sangatlah luas, akan tetapi disisi lain dalam tubuh pemerintahan Islam sendiri
banyak terjadi konflik intern yang mengacu pada peperangan Diantara umat Islam
sendiri yang dipicu dari perbedaan faham dan masalah perebutan tahta
kepemimpinan.
Benarpun demikian, dimasa Kholifah
ini pula telah banyak berjasa dalam perluasan daerah kekuasaan Islam dan
penakhlukan raja-raja yang berkuasa di sekitar jazirah Arab hingga ke wilayah Romawi.
Dari hal tersebut pemakalah mencoba mengulas Usaha-usaha yang dilakukan Oleh
para Khulafa sebagai wujud penerus masa kepemimpinan Nabi SAW beserta
wilayah-wilayah yang pernah di kuasai umat Islam sebagai wujud ataupun bukti
keberhasilan pemerintahan Islam yang maju di masa Khulafa’urrasyidin dan bidang
penekanannya dimasa-masa pemerintahan baliau tersebut.
Tokoh-tokoh Pada masa Pemerintahan
Khulafa’ Ar-Rasyidin
Tokoh-tokoh Khulafa’urrasyidin
merupakan merupakan empat orang kholifah yang merupakan sahabat Nabi yang setia
mendampingi Nabi di dalam dakwahnya. Mereka dipilih sebagai pengganti Nabi
didasarkan atas musyawarah tanpa adanya paksaan dalam mengakui Kekhalifahan
mereka.
1. Abu Bakar Syidiq
(11-13H/632-634M)
Nama sebenarnya adalah Abdullah bin
Abi Khurafah At-tamimi dan beliau masih ada ghubungan kerabat jauh dengan Nabi
Muihammad SAW dimana silsilah kedua orang tuanya bertemu dengan garis nenek
moyang Nabi pada Murah bin Kaab, nama Abu Bakar berasal dari kata Abu Bikr yang
artinya ayah sigadis, yang di maksud dengan si gadis adalah Aisyah yang
merupakan satu-satunya gadis muda yang menjadi istri Nabi. sedangkan sidiq
gelar yang di berikan nabi atas keteguhannya Untuk selalu membenarkan apa-apa
yang Nabi sampaikan termasuk di dalamnya cerita tentang isra’ dan mi’raj. Abu
Bakar dilahirkan pada tahun kedua (Tahun Gajah) hal ini menyunjukan bahwa Abu
bakar lahir setelah serangan pasukan Abrahah dengan balatentara gajahnya dalam
penyerangan ke Ka’bah.dengan demikian usianya lebih muda dua tahun dari Nabi
Muhammad SAW.Sebelum masuk islam Abu Bakar terkenal sebagai pedagang yang
berada dan termashur tentang budi pekertinya yang luhur. Setelah masuk Islam
Abu baker selalu menggunakan waktunya Untuk berdakwah dan menyiarkan agama
Islam bersama Nabi.
2. Umar Bin Khattab (13-24 H/634
644M)
Nama Lengkapnya adalah Umar bin
Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Ribaah bin Abdullah bin Karth bin Razaah
bin Adi bin Ka’ab. Ibunya adalah Hantamah binti Hasyim bin Mughirah bin
Abdullah bin Umar Bin Maksum. Ia termasuk golongan bangsawan Quraisy dari Bani
Adi. Kelahirannya 13 tahun setelah Nabi Muahammad SAW.
Umar bin Khattab terkenal dengan
dengan kepribadiannya yang teguh dan berwatak keras. Ia juga di kenal sebagai
tokoh yang pandai diplomasi setelah masuk islam dalam mendampingi rasulullah
ialah yang selalu diikut sertakan dalam musyawarah bila ada sesuatu yang harus
di musyawarahkan.
3. Usman bin Affan
Nama lenmgkap dari kholifah ketiga
ini adalah Usman bin Affan bin Abil As bin Umayyah bin Abdul Syams binAbdul
Manaf. Silsilah ini garis keturunannya bertemu dengan Nasab (silsilah) Nabi
pada Abdul Manaf. Ibunya bernama Urwah binti al-Baidak binti Abdul Muthalib bin
Hasyim bin Abdul Manaf. Silsilah bertemu dengan garis keturunan Nabi SAW.
Usman bin Affan lahir pada tahun
kelima setelah penyerangan tentara gajah ke Ka’bah. Ia memiliki budi pekerti
yang luhur, Akhlak Mulia, dan perbuatan-perbuatan yang terpuji.ia masuk Islam
melalui ajakan dari Abu Bakar. Dalam perjuangan isalam ia selalu akif bahkan
tidak segan-segan Untuk menyumbangkan hartanya demi kepentingan Islam bersama
Rasulullah SAW.
4. Ali bin Abi tholib
Nama lemngakap dari Kholifah
tersebut adalah Ali bin Abi Tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdul
Manaf al-Hasyimi. Ia merupakan Adik sepupu Rasulullah SAW yang dilahirkan pada
tahun ke sepuluh sebelum kenabian. Ali bin Abi Tholib dikenal sebagai orang
yang gagah berani, tangkas, pandai bermain pedang dan sangat dalam
pengetahuannya.
Saat nabi hendak Hijrah Ialah yang
dengan berani menggantikan Nabi ditempat tidur beliau Untuk mengelabuhi kaum
Quraisy yang mengepung Untuk membunuh Nabi. Ia dinikahkan dengan putrid nabi
yang bernama Fatimah.
Usaha-usaha yamg dilakukan pada masa
khulafa’urrasyidin
Sepeninggal Nabi Muhammad SAW
pemerintahan umat Islam mengalami banyak peristiwa-peristiwa penting dimana
pada masa kepemimpinan sahabat kekuasaan Islam semakin meluas, akan tetapi
terjadi pula dimana kekuatan Islam sendiri terpecah belah dan terjadinya
konflik intern dari kalangan umat Islam sendiri. Untuk lebih jelasnya sebagai
berikut.
Pemerintahan Abu Bakar as-Shidiq.
Abu Bakar terpilih sebagai shabat
yang pertama yang menjadi penerus kepemimpinan Rasulullah SAW setelah beliau
wafat. Yang sebelumnya sempat terjadi perdebatan antara Kaum Anshar dan Kaum
Muhajirin atas penentuan siapa yang berhak Untuk mengantikan Nabi SAW, yang
masing-masing dari mererka memiliki pemimpin sendiri-sendiri. Akan tetapi hal
ini dapat diredam oleh ucapan dari Basyir yang merupakan salah seorang pemuka
kaum Anshar.
Setelah pembai’atan atas beliau
sebagai pemimpin umat Islam yang baru, lalu Abu Bakar melakukan ekspedisi dalam
memerangi kaum Romawi yang pada saat itu tengah menguasai perbatasan Suriah,
hal ini sesungguhnya merupakan keputusan Rasulullah yang sebelumnya Rasul
tengah menugaskan Usamah bin Zaid utnuk menakhlukan kota tersebut. Akantetapi
usamah menunda karena wafatnya Rasulullah SAW. Akhirnya Abu Bakar melanjutkan
usaha nabi dengan mengutus kembali Usamah meski mendapat pertentangn dari para
sahabat yang lain, hingga akhirnya daerah tersebut dapat di kuasai pemerintah
Islam.
Dimasa Abu Bakar beliau juga
disibukan beberapa pertentangan-pertentang Dari suku-suku bangsa arab yang
tidak setuju dengan terpilihnya beliau sebagai pengganti Rasulullah SAW.
Setelah beliau berhasil mengembalikan Stabilitas di jazirah, beliau memfokuskan
perhatian ke masalah luar negri dimana diluar kekuaaan Islam terdapat dua kubu
kekuatan adidaya yang dinilai sanagt mengancam keberadaan Islam baik secara
politis maupun sebagai agama yaitu Persia dan Romawi Timur. Ekspansi yang
dilakukan Abu Bakar dimulai pada bulan Muharam 12H/633M sedikit demi sedikit
daerah Persia dan Romawi dapat ditakhlukan. Pada penakhlukan wilayah Romawi Abu
baker mengutus empat panglima perang Yaitu:
1. Abu Ubaidah bin Jarrah yang
ditugaskan Untuk menakhlukan daerah Homs, Suriah Utara, dan Antiokia.
2. Amr bin Ash yang di tugaskan
Untuk menakhlukan wilayah Palestina yang saat itu dibawah kekuasaan Romawi
Timur.
3. Syurahbil bin Hasanah yang di
tugasi unuk menakhlukan Tbuki dan Yordania.
4. Yazid bin Abu Sufyan ditugaskan
Untuk menakhlukan Damaskus dan Suriah Selatan.
Gerak laju tentara islam sempat
mengejutkan penguasa Romawi Raja Heraklius dan mmenyusun serangan, kemudian
dari pihak Islam memutuskan Untuk menggabungkan semua kekuatan yang akhirnya
dapat mengalahkan pasukan Romawi yang pada saat itu tentara Islam hanya
berjumlah 39.000 orang dan pasukan Romawi berjumlah 240.000 orang. Pengembangan
wilayah kekuasaan yang dilakukan Abu Bakar berlangsung 12H-13H yang pada akhir
pemerintahanya Islam telah mencapai wilayah yang sangat luas, selain Jazirah
Arab, Ubullah, lembah Mesopotamia, Hirah, Dumat al-Jandal (Kota benteng yang
terletak di perbatasan suriah), sebagian kota yang berbatasan dengan Palestina,
Suriah dan sekitarnya.
Masa Umar bin Khattab
Dimasa Umra bin Khattab pergerakan
tentara islam ditujukan kea rah utara Untuk mmelumpuhkan kekuatan Romawi di
Suriah dan Palestina. Satupersatu wilayah kekuasaan Romawi dapat direbut, kota
Damaskus, Hims, Qinisrin, Laziqiyah, Halb, yang terletak di Suriah Utara, dan
Akka, Yaffa, serta Khazzah yang terletak di bagian selatan Asia Kecil (wilayah
Turki sekarang) tunduk dibawah kekuasaan Islam. Kemudian pada tahun 639 M Umar
bin Khattab memulai penakhlukan ke wilayah Mesir yang merupakan wilayah
strategis yang di kuasai Romawi, dalam perebutan wilayah Mesir tentara Islam di
Bantu oleh penduduk Mesir sendiri, hal ini disebabkan karena penderitaan
penduduk Mesir selama dibawah pemerintahan Romawi, dan telah mendengar tentang
perlakuan pemerintah Islam terhadap daerah-daerah takhlukannya, yang memberikan
kebebasan beragama. Pada masa Umar bin Khattab ekspansi yang dilakukan sangat
luar biasa dalam masa pemerintahan selama sepuluh tahun wilayah kekuasaan Islam
bertambah luas yang membentang dari Tripoli (Afrika Utara) dibarat sampai
Persia di timur, dan dari Yaman di selatan sampai Armenia di utara.
Masa Usman bin Affan.
Pada masa Usman juga memerintahkan
pengembangan wilayah hingga ke Tripoli bagian barat, Barqah, Nubia (daerah di
utara Sudan), danTunis. Dan di timur Pasukan Islam berhasil menundukan Armenia
utara, Beberapa bagian wilayah Tabaristan, daerah-daerah di seberang sungai
Jihun, Baktria, Kabul,Ghazna, dan Turkistan. Dan dimasa Usman pasukan Islam
mulai membangaun Armada Laut yang mampu menguasai Pulau Cyprus dan Rhodesdimasa
usman wilayah kekuasaan Islam Hingga keseluruh Asia terngah Armenia Utara
Azerbaijan dan Turkistan.
Usman bin Affan berkuasa selama 12
tahun, yaitu tahun 24-36 H/ 644-656 M pada awal kepemimpinannya usaha politik
beliau Mekanjutkan Usaha Umar Bin Khattab akan tetapi pada era-era berikutnya
sikap kekeluargaan mulai mendominasi pemerintahannya. Sehingga menimbulkan
kekecewaan dan ketidak puasan serta kegelisahan bagi sebagaian besar
Masyarakatnya. Akibatnya timbulah pemberontakan-pemberontakan di masa usman
sebagai wujud ketidak puasan rakyat atas langkah yang di ambil Utsman bin Affan
yang bersifat Nepotisme. Meskipun demikian Dibawah pemerintahan Usman Islam
telah mampu memperluas wilayah kekuasaan dan menyatukan Muskhaf-muskhaf
Al-Quran menjadi satu.
Masa Ali bin Abi Tholib.
Ali bin Abi Tholib di bai’at sebagai
Kholifah oleh para pembangkang yang menguasai Madinah. Pengankatan ini
dilakukan dalam keadaan yang masih kacau. Akibat terbunuhnya Usman Bin Affan.
Dimasa pemerintahan Ali tidak memfokuskan perhatiannya pada perluasan Wilayah
kekeuasaan karena di sibukan oleh perpecahan yang terjadi dikalangan umat
Islam. Dimana pihak pemberontak menuntut Ali untuk mengusut peristiwa
pembunuhan Usman bin Affan, akan tetapi Ali justru menunda yang mengacu sikap
protes dan ketidak puasan terhadap Ali. Dimasa Ali inilah kekuasaan kholifah
justru mulai surut yang di akibatkan oleh pembangkangan Muawiyah dan Khawarij,
yang masing-masing menguasai sebgaian darah yang semula berada dibawah
pemerintahan Islam yang satu.
Bentuk-bentuk peradaban dimasa
Khulafaurrasyidin
Dari apa yang telah di sebutkan
diatas menegaskan bahwa dimasa Khulafa’urrasyidin pemerintahan Islam mengalami
kemajuan pesat yang di buktikan dengan luasnya daerah kekuasaan Islam. Hal ini
menunjukan suatu bentuk budaya yang tinggi, dimasa itu Islam tidak hanya
sebagai Agama yang hanya harus dianut semata akan tetapi juga membangun diri
manusia kepada suatu corak hidup yang tinggi. Dengan kata lain masa
Khulafa’urrasyidin merupakan masa penerus perjuangan Rasulullah SAW, hanya saja
dalam ruang lingkup yang lebih luas dimana Islam harus di perkenalkan dan
kembangkan Di wilayah-wilayah diluar Jazirah Arab. Dan bahwasannya kemajuan
dibidang politik Islam merupakan suatu bentuk kebudayaan yang berbeda, dalam
pemerintahan Islam turut melindungi Hak-hak rakyat yang memberikan kebebasan
dalam beragama yang tak nampak pada pemerintahan yang lainhal ini di buktikan
pada ekspansi penakhlukan ke Wilayah Mesir yang tanpa adanya perlawanan dari
penduduk Mesir, Justru turut membantu tentara Islam dalam penakhlukan Mesir
yang saat itu di kuasai tentara Romawi.
Pada beberapa usaha yang dilakuan
pada masa pemerintahan Khulafa’urrasidin merupakan suatu perkembangan yang amat
luar biasa, keterbatasan pasukan mampu menakhlukan benteng pertahanan yang
besar dalam jangka waktu yang relative singkat mampu menguasai hingga ke asia
Tengah bagian timur,Tripoli bagian barat, Armenia, hingga Turkistan. Akan
tetapi yang perlu disayangkan meskipun keberhasilan begitu gemilang sejarah
pahit pula tejadi dimasa ini dimana perbedaan faham, sikap nepotisme, dan
perebutan jabatan kepemimpinan menjadi dasar tersulutnya perpecahan dalam Islam
sendiri, yang menimbulkan peperangan diantara Umat Islam sendiri serta
pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan terhadap pemimpin Islam sendiri. Bukankah
itu merupakan suatu kemunduran juga bagi umat Islam?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar